Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

NASRUDIN DAN TIGA ORANG BIJAK

Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang orang desa menonton mereka bicara. Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, "Di mana sebenarnya pusat bumi ini?" Nasrudin menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara." "Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi. "Kalau tidak percaya," jawab Nasrudin, "Ukur saja sendiri." Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab. Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. "Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?" Nasrudin menjawab, "Bintang bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan ramb

MENGAPA BEBEK MENGUIK DAN ELANG TERBANG (TAXI BINTANG LIMA)

Suatu ketika, Harvey Mackay sedang menunggu antrian taksi di sebuah bandara. Kemudian, sebuah taksi mengkilap muncul dan mendekatinya. Sang supir taksi pun keluar dengan berpakaian rapi, dan segera membukakan pintu penumpang. Sang supir kemudian memberi Harvey sebuah kartu dan berkata, "Nama saya Wally. Sementara saya memasukkan barang bawaan ke bagasi, silakan membaca pernyataan misi saya. “ Harvey kemudian membaca kartu tersebut, yang tertulis “Misi Wally: Mengatar pelanggan ke tempat tujuan dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang bersahabat.” Harvey sangatlah terkejut, terutama setelah ia melihat bagian dalam taksi yang sangat bersih. Di belakang kemudi, Wally berkata “Apakah Anda ingin kopi? Saya punya yang biasa dan tanpa kafein.” Harvey pun berkata “Tidak, saya ingin minuman ringan saja.” dan ternyata, Wally menjawab, “Tak masalah, saya punya pendingin dengan Coke biasa dan Diet Coke, air, serta jus jeruk.” Dengan terkagum-kagum, Harvey be