Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

RIWAY - Purtier Placenta dan Conscientious

PURTIER PLACENTA Membalikkan Proses Penuaan Dalam masyarakat saat ini, kesehatan kita pasti akan dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan industri, laju kehidupan yang sangat cepat, diet, stres dan polusi lingkungan. Seiring dengan pertambahan usia, kita berisiko terhadap berbagai penyakit kronis dan penyakit akibat gaya hidup. Gangguan non infeksi dan metabolisme juga menyerang kesehatan manusia secara bertahap. Penyakit kronis ini kebanyakan dapat dicegah, namun ibarat pembunuh dalam diam, tanpa terasa akan terus mengikis hidup kita. "Mencegah lebih baik daripada mengobati” merupakan prinsip dasar kesehatan yang baik. Sebenarnya, tubuh kita memiliki kemampuan untuk membangun mekanisme anti-penuaannya sendiri. Anda mungkin tidak mampu menghentikan jalannya waktu, namun Anda bisa memulai rencana untuk mulai mempertahankan masa muda Anda dan menjaga agar tubuh dalam kondisi terbaik. Dikenal sebagai “Rolls-Roycenya suplemen kesehatan”, PURTIER Placenta mengandung 10

Lelaki Paruh Baya di Sekolah Tua

Kaki kecil nya tak pernah letih untuk melangkah menuju sekolah tua itu. Seperti gubuk yang telah lama ditinggal oleh penghuninya. Meja dan kursi enggan menyatu dengan kakinya. Papan tulis hitam di dinding masih berdebu oleh kapur. Loteng triplek yang lepas melambai-lambai diatas kepala lelaki paruh baya itu. Dinding yang terbuat dari papan mulai berlubang dimakan rayap. Namun, semua itu tak menyurutkan langkahnya untuk berbagi ilmu dengan murid-muridnya. Umur lelaki paruh baya itu sekitar 52 tahun. Tangan dan pipinya sudah mulai keriput bahkan giginya telah mulai rontok satu persatu. Pagi itu jam menunjuk angka 7, lelaki paruh baya itu bergegas mandi dan bersiap-siap untuk menuju sekolah tua tempat ia mengabdi. Baju yang berlubang-lubang bekas abu rokok yang menjadi ukiran yang unik selalu ia kenakan. Dengan sigap dan lincah, kaki kecilnya berjalan menyusuri tanah yang berdebu dan berlubang-lubang. Kadang kakinya tersandung batu-batu yang tergelatak dijalan. Namun senyum dan tegur s